:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: Poem's, Lyric & Story: Februari 2010

.......

JAngan Pernah Melupakanku

~.~

My Blog

Tempat Share orang2 yang suka nulis n membaca, Tapi maaf ga bisa di Copy...

Ramalan Jodoh

Sabtu, 27 Februari 2010

HILANGNYA PEREMPUAN BERKERUDUNG HITAM ITU….

Perempuan berkerudung hitam itu, tak pernah aku melihat sehelai rambut nampak darinya, tak pernah sekalipun aku melihat kerah bajunya terbuka, celana panjang nya yang selalu menghindarkannya dari tampak indah lekuk tubuhnya, lesung pipit diantara kedua pipinya, indah bola matanya dan senyum yang ramah selalu nampak padanya.

Setiap sore hari nampak ia pergi ke surau membawa kitab suci, membaca, mendalami dan menghayati setiap kata, setiap nada dan setiap makna yang terkandung didalamnya. Kerudung hitam itu tak pernah lepas dari dirinya.

Ia sudah tidak berbapak, hidup berdua dengan seorang ibu yang sudah renta, sungguh pilu melihat kehidupannya. Namun tak sekalipun ku dengar keluh kesahnya, tak sekalipun kulihat seraut kesusahan dalam hidupnya. Ia selalu tersenyum dan seakan hidup selalu bahagia.

Tak pernah kulihat ia bermain sebagaimana wanita-wanita sebayanya, tak pernah kulihat ia berbicara segenit dan semanja wanita seusianya, yang mana para sebayanya sedang terbuai dan terlena oleh kata cinta, yang sedang berbunga-bunga bila dipuji dan dimanja. Namun ia tidak, halus tuturnya, baik tingkahnya selalu senyum bila ada yang menyapa, dan selalu ringan tangan pada sesama.

Perempuan berkerudung hitam itu, harta yang sungguh sangat berharga dibanding dengan intan, berlian, emas dan permata. Dapat memilikinya adalah suatu anugerah dari yang maha kuasa yang tak ternilai harganya.

Satu minggu sudah ku tak melihatnya, ku tak mendengar lagi langkah kakinya setiap akan pergi ke surau, seminggu sudah ku tak melihat senyum dan indah bola matanya, kemana engkau pergi perempuan berkerudung hitam itu....

Rasa penasaran yang ada didada, mengetuk hatiku untuk menemuinya. Walau ku tak tahu dimana ia asalnya, tanya dan terus bertanya. Akhirnya aku dapat menemui rumahnya, subhanallah maha besar allah, sesampainya disana kukira aku salah tujuan. Karena yang ada dihadapanku bukanlah sebuah rumah. Namun lebih tepat sebuah gubuk bambu beratapkan tembikar dan berlantaikan tanah. Dalam hati yang galau ku ketuk daun pintu rumah itu. Ku ucap salam dan masih aku menunggu, akhirnya ku dengar ada yang menjawab salam ku, sungguh merdu sekali suaranya. Pintu pun terbuka...

Perempuan muda dengan rambut panjang sepinggang menyambut kedatanganku dengan senyum lesung nya. Subhanallah Maha Besar Allah di dalam rumah yang tak seberapa megah terdapat harta yang tak ternilai harganya. Aku takjub, mulut ini terasa terkunci badanpun bergetar maha dahsyat, terlihat dari dekat wajah nya bagaikan bercahaya yang dapat membuat ku hanya bisa terpaku.

”Bang... bang.... abang baik-baik saja...” terdengar suara halus menelusuk telinga, sampai satu tepukan menghantam bahuku. Astagfirullah.. ku ucap istigfar, ada apa ini. Setelah keadaan agak tenang akupun mulai dapat menguasai suasana, ia pun mempersilahkan ku masuk kedalam rumahnya.

Subhannallah.. hanya kebesaran Allah yang dapat membuatnya dapat bertahan di tempat yang menurutku sangat tidak layak untuk ditempati. Betapa gelap dan pengapnya ruangan ini, tak ku jumpai lampu didalam ruangan ini. Yang ada hanyalah cempor, yang membuat dinding dan atap menjadi hitam. Hanya cahaya matahari yang dapat menerangi rumah itu melalui celah-celah atap rumbia.

Disuguhinya aku segelas air putih lantas dirinya mengambil kursi dan duduk antara jarak dua meter dariku, tak lantas kuambil minuman itu. Aku hanya bisa memandangi keadaan ruangan rumah itu, ku mulai pembicaraan.

”Perkenalkan nama ku Imron, aku datang dari kampung sebelah.” ku berbicara pada perempuan itu. Sambil kepala tertunduk ia menjawab pertanyaanku. ”nama saya Aisyah”. Belum sempat aku menjawab ia sudah membuka kembali pembicaraan, ”sekiranya ada perlu apa abang sudi berkunjung ke gubuk Aisyah.” Kutarik napas dalam-dalam, ku tak ingin salah dalam menjawab ku tak ingin lidah ini tergelincir dan membuatnya tersinggung.

”Begini Aisyah, sebenarnya maksud kedatangan saya kemari hanya untuk mempererat tali silaturahmi serta menjalin ukhuwah islamiyah supaya tidak terputus, dan juga saya perhatikan sudah bebrapa hari ini Aisyah tak pernah lagi pergi ke surau ?” sengaja aku menjawab sedikit panjang agar aku bisa lebih lama melihat kecantikan sebuah nyawa.

Aisyah perempuan berkerudung hitam itu tak lantas menjawab pertanyaanku, ia hanya tersenyum. Senyumnya begitu hampa, ”Apa abang pun tahu aku mengaji di kampung sebelah?”
”ya, saya sering melihat mu membawa kitab suci pada sore hari” hanya itu jawabanku padanya. Aisyah lantas berdiri lalu hendak berlalu, aku bingung apakah aku salah menjawab pertanyaannya. Aisyah menuju sebuah kamar lantas membuka pintu kamar itu lebar-lebar, ”Inilah bang yang membuat saya selama ini tidak pergi ke surau, ibu sakit dan tak ada yang menemani.” aku pun beranjak dari tempat duduk ku dan mendekat ke pintu kamar. ”Aku turut berduka cita, atas apa yang telah menimpa ibumu Aisyah, tetaplah tabah. Apa ibumu sudah diobati ?”
”Terima kasih bang, ada atas perhatian yang abang berikan. Sampai saat ini ibu belum sekalipun diobati.

Bersambung......

Rabu, 10 Februari 2010

Menghargai Cinta

Cinta tidak timbul karena seringnya pertemuan, tapi juga bukan karena pandangan sekilas mata. Cinta timbul bukan karena sebuah pemberian fisik. tapi juga bukan hanya karena kau menerima sesuatu. Cinta tidak timbul karena kau memimpikannya, tapi juga bukan karena kau tidak mengharapkannya.
Cinta timbul bukan karena senyuman indah yang membuatmu mabuk kepayang, tapi cinta juga tidak akan datang saat kegusaran yang hanya kau tampakan. Cinta itu juga tidak akan menghampirimu saat aku merasa yang paling merana dan membuat orang iba padamu. Tapi cinta juga tidak akan menghampiri seseorang yang memasang harga yang paling mahal ( kaya berlian aja sihhhh pake jual mahal segala ??? ) dan merasa paling hebat seakan tidak butuh cinta. ( paling hebat kaya supermen bisa terbang, prikkktiewwww.....)
Cinta itu bukan masa lalu tapi juga bukan masa yang akan datang..karena apa yang kau rasa dimasa lalu tak lagi sama saat ini dan masa depan selalu jadi misteri. TIME CHANGE...PEOPLE CHANGE..FEELING CHANGE TOO...

Cinta bukan berarti juga tidak mampu melupakan kenangan massa lalu dan tidak bisa hidup tanpa seseorang tersebut.."Hey...berpuluh tahun, sebelum kau bertemu dengannya...YET YOU'RE ALIVE !!!
Cinta bukan menjadikanmu lemah dan menyerah atau mengalah, tapi cinta juga bukan menjadikanmu seorang penguasa ( kaya Raja dan Ratu aja sihhh... ). Cinta tidak ada saat satunya merayu dan yang lainnya memasang harga yang paling mahal hanya agar merasa dihargai. tapi juga bukan berarti mengobral cinta,....
Cinta berharga bukan saat kau memberikan kapal pesiar yang paling mewah atau nasi aking saat kau betul2 kelaparan. Cinta berharga bukan berharga saat kau bersama orang terkaya, terkenal, terganteng, tercantik, tersoleh, terpintar, atau ter..lainya, namun orang tersebut tidak menghargai cintamu dan hatimu...
Cinta bukan karena kau memiliki kesamaan fisik..kesamaan adat, suku, ras ...atau kesamaan yang terlihat mata lainnya....( Suku, Adat , Ras dan Golongan = kaya pelajaran PPKN di SD , weeww ).Cinta itu semua yang berbau kasat mata..
Cinta itu bukan seberapa manisnya kenangan yang bisa terlupakan, tapi cinta dinilai berdasarkan usahamu untuk selalu mendoakan keselamatan dan kebahagiannya.
Cinta seharusnya dihargai karena apa yang terjadi di detik ini, segala daya upaya yang dilakukan untuk mencapai kenangan di detik ini yang selanjutnya kembali menjadi masa lalu. Tapi cinta bukan menuntut kebersihan dimasa lalu. Cinta bukan menuntut kesaktian atau kesolehan dimasa lalu, cinta juga tidak bisa menuntut kepintaranmu dimasa lalu.

Cinta adalah buah pikiran yang kau hasilkan karena sebuah perasaan, sebuah keinginan kuat untuk bersama seseorang apapun kondisinya dan ikhlas secara penuh membantunya mengarungi hidupnya dan telah berpikir bahwa dia juga bersedia memasuki kehidupanmu. Cinta juga tidak akan terus membuatmu melakukan tanggung jawab itu sendiri bukan sekedar memikirkan artinya tanggung jawab dan menerima apapun yang digariskan SANG PENCIPTA. Cinta juga yang akan menjadikan hatimu kuat saat semua ke-sekarang-an meninggalkanmu menjadi masa lalu dan tidak membuatmu merengek dan menangis kesakitan berharap dia akan menoleh kembali padamu...!!!!

(Dari Seorang sahabat)

Kamis, 04 Februari 2010

mengertilah

Kucoba menepis rasa ini
Rasa yang tak bisa aku mengerti
Rasa yang tak lagi aku miliki
Dan kini hanya bisa kusesali

Aku tak tau ..
Mengapa harus kamu
Mengapa harus padamu
Aku pun tak tau...
Mengapa dulu ada kamu dihatiku

Mengertilah !!
Hati ini pernah kau buka
Rindu ini pernah aku punya
Cinta ini pernah aku puja
Hanya untukmu..

Ingatkah ?
Pernah kita lalui hari-hari
Pernah kita saling memiliki
Pernah kuharap kaulah cinta sejati

Namun kini kau pergi
Tinggalkan sejuta tanya dalam sanubari
Masih adakah aku dihatimu
Masih adakah cintamu untukku
Masih berartikah diriku dihidupmu
Ataukah hanya angin lalu

Andaikan kau datang kembali
Mengertilah..disinipun aku menanti
Untuk satu cinta yang sejati

Aku yang setia menunggumu hingga akhir masaku


Note : Persembahan untuk seseorang yang tak lagi disampingku
" Datanglah kembali, ku terima kau apa adanya dengan segala kekurangan dan kelebihanmu
Aku kan mengerti dan memahami apapun maumu
Taukah kamu ??? bahwa aku masih mencintaimu, masih merindukanmu, Ku tak mampu melupakanmu, dan selalu kusebut namamu dalam tiap doaku...

Dengarlah Mantanku

Ketika Kau datang
Kau Tawarkan sebentuk hati, tak pernah kusadari akan arti mencintaimu
Kau tawarkan sebuah kasih sayang, tak pernah kusadari akan arti kesetiaan
Kau tawarkan sbuah kebahagiaan, tak pernah kusadari arti sebuah kehilangan
Kau nyalakan api cinta dihatiku, tak pernah kutahu akan kau padamkan lagi

Bersamamu pernah kurajut asa dalam mimpi
Berharap dapat mencintaimu hingga akhir waktu
Berharap dapat memilikimu tanpa harus berbagi dengan yang lain

Namun kini..semua tlah berakhir
Sisakan luka disudut hati ini
Sisakan mimpi yg tak pernah kan terwujud

Dengarlah mantanku !!!..
Puing-puing hati ini kubalut sendiri
Mimpi2 yg dulu kini kugantung dilangit tertinggi
Asa yg dulu singgah tak kuharap lagi
Cinta itu kini pergi dan tak pernah kembali

Terima kasihhhhhhhh....
Untuk separuh janji yg pernah kau ucap untukku namun kini kau ingkari
Untuk sebentuk hati yang dulu pernah kau titipkan untukku
Untuk sebentuk rindu yang dulu pernah ada didada ini
Untuk rasa sakit dan kecewa
Yang membuatku semakin mengerti arti cinta sesungguhnya

Terima kasih tlah mengajarkan ku arti sebuah ketulusan dalam mencinta
Dan semua takan pernah kusesali
Walau perihnya luka ini

Dan kini kuakui dan yang kuinginkan : "KESETIAAN DIATAS SEGALANYA"

Tak ada judul

seharusnya aku bisa tersenyum puas
melihat mu dengannya
kini telah bahagia

tapi mengapa saat mu bahagia bersama yang lain..

namun... ahhh sungguh bodohnya aku

bukan kah dulu....
aku yang inginkan mu pergi
aku yang inginkan mu jauh
aku yang iginkan mu pergi

tapi mengapa saat mu bahagia bersama yang lain...
aku mulai merasa kehilanganmu

mengapa dulu kubiarkan airmatamu
mengalir mengharapkan cinta
mengapa dulu aku tak pernah bisa
memberi ruang walaupun sedikit dihati ini untukmu

mengapa dulu aku biarkan mu bersimbah
memohon agar ku beri kesempatan padamu

mengapa.... mengapa ini terjadi.........

akKhhh....

kini aku hanya bisa meratap
meratap kesalahan besar yang pernah kulakukan
pelita itu telah pergi

pelita itu kini telah pergi
menjadi penerang satu hati... yang lain.

sebutir asaku

Terpaku...menatap hariku sendiri
Termenung..meratapi sepenggal kenangan mimpi
Terdiam..melihat kepingan hatiku sendiri
Entah sudah berapa putaran waktu kulalui

Tuhan, jika boleh aku berucap
Aku lelah dengan semua ini
Aku tak pernah mengerti mengapa semua ini terjadi
Aku berharap dapat berlari meninggalkan perih ini

Jika boleh waktu kuputar kembali
Ada cerita yang tak ingin ku untai
Akan ada hati yang tak ingin kubagi
Akan ada asa yang tak ingin kupatri

Tuhan, jika engkau ijinkan
Akan ku titip hati ini kembali
Pada satu hati yang mengerti
Akan kurajut cerita ini kembali
Hanya pada satu cinta yang sejati

Tuhan, labuhkan hatiku
Pada hati yang mencintai-Mu
Pada jiwa yang merindukan-Mu
Dan nyanyiannya adalah kidung untuk-mu

Hingga cinta ini akhirnya dapat terpaut hanya karena-Mu " Tuhan

Rabu, 03 Februari 2010

NASKAH DRAMA

Para pelaku


Alya (Asisten)
Mama (Mama Evi)
Bi Fitri (Pembantu)
Intan (Anak Tiri)
Lita (Produser Rekaman)
Tika (Anak Mama Evi)


KEDAMAIAN PASTI AKAN DATANG

Ruangan sebuah rumah yang mewah, tampak rapin dan bersih. Meja dan kursi tertata rapi ditengah ruangan.
Tinggalah empat orang dirumah mewah tersebut. Terdsapat seorang mama tiri dan anaknya., seorang anak tiri dan seorang pembantu.

- Ditengah ruangan Tika dan mamanya +tampak sedang latihan menyanyi.

Mama : Tika… kamu memang anak mama yang pintar, semakin hari suara kamu semakin bagus saja. Kamu bisa menjadi penyanyi terkenal. Jangan seperti Intan yang tidak bisa menyanyi.
Tika : Tentu saja mah…! Aku ingin menjadi penyanyi terkenal.
Mama : Oo… Ya ! dari tadi Mama tidak melihat Intan, kemana dia ?
Tika : Mungkin lagi di kamar Bi Fitri !
- Mama memanggil Intan.
Mama : Intaan !!! Cepat kemari !!!
- Kemudian Intan datang.
Intan : Ya… Mah ! ada apa ?
Mama : Kemana saja kamu ? Cepat buatkan kami jus jeruk.
Intan : Ya… Mah ! aku buatkan !
- Intan sedang membuatkan jus jeruk, kemudian datang Bi Fitri.
Bi Fitri : Non… Biar bibi saja yang buatkan, itukan sudah tugas bibi.
Intan : Jangan Bi… ! biar aku saja
Bi Fitri : Non… Jangan ! Biar Bibi saja. Non kan Majikan Bibi
Intan : Sudah ! Biar aku saja. Nanti Bibi bias dimarahi lagi sama mereka.
Bi Fitri : Kenapa ya Non ? Nyonya dan Non Tika sangat membenci Non Intan
Intan : Aku juga tidak tahu Bi ? Aku hanya bias berdo’a, semoga Mama dan Tika tidak membenci aku lagi.
Bi Fitri : Amiin. Bibi juga berharap begitu.
Intan : Ya sudah Bi ! Aku antar Jus ini dulu.
- Mama memanggil Intan
Mama : Intaan !! Lama benar, cuma buat jus saja juga
Intan : Ya Mah ! Ini jus nya
Tika : Sudah sana pergi

- Tiba-tiba terdengar suara ketuk pintu. Datanglah seorang produser rekaman (Lita) dan assistennya (Alya)
Lita : Assalamu’alaikum
Tika : Wa’alaikum salam
- Mama memanggil Intan untuk membuka pintu !
Mama : Intaan !!! Bukakan pintu, sepertinya ada tamu.
- Intan membukakan pintu
Intan : Maaf menunggu lama, silahkan masuk !
Lita : Tidak apa-apa. Terima kasih
Alya : Permisi !!!
Intan : Ya… Silahkan !
- Mama dan Tika menemui tamunya, dengan sedikit terkejut Tika memberitahu kalu yang datang adalah produser rekaman.
Tika : Mah… ini produser rekaman, tempat aku mengirimkan demo lagu aku.
Mama : Yang benar Tik…? Oya silahkan duduk !
Lita : Benar bu…..!
- Tika memanggil Intan untuk membuat minum
Tika : Intaan !! cepat buatkan minum untuk kami.
- Kemudian Intan datang mengantarkan minum untuk mereka dan kembali kedapur.
Intan : Maaf permisi ! silahkan diminum !
Alya : Terima kasih !!!
Lita : Begini, kedatangan kami kesini untuk mengabarkan kalau Tika bisa menjadi penyanyi terkenal.
Alya : Betul bu, kami sudah melihat demo lagu dari Tika, ternyata anak ibu sangat berbakat, suaranya bagus dan penampilannyapun menarik.
Tika : Mah… aku akan menjadi penyanyi terkenal (sambil memeluk mamanya dengan air muka yang berbinar)
Mama : Benarkah itu ?
Lita : Benar !!! tapi sebelumnya tanda tangan kontrak dulu.
Alya : Kalau setuju, besok Tika bisa langsung rekaman, kami tunggu distudio kami jam 10 pagi.
Lita : Al…. Mana suratnya ?
Alya : Ini Mbak Lita.
Lita : Nah ini surat kontraknya, Tika. Silahkan dibaca dulu.

Tika : (Tika membacanya dan meminta persetujuan Mamanya dan Mamanya pun menyetujuinya) Ya sudah aku setuju (Tika menandatanganinya).
Lita : Terima Kasih atas kerjasamanya
Mama : Terima kasih juga, sudah memberi kesempatan kepada Tika
Alya : (memasukan surat kontrak ke dalam tas) Ayo Mbak Lita, kita masih banyak urusan hari ini, Oo… ya Tika …! Besok jangan lupa, kami tunggu !
Tika : Ya… Mbak !
Lita : Kami permisi dulu
Mama : Ya… silahkan
Lita : Assalamu’alaikum
Tika : Wa’alaikum salam
- Pagi-pagi Tika sudah siap-siap mau berangkat ke studio rekaman.
Tika : Mah… aku berangkat dulu !
Mama : Ya sudah hati-hati ya cantik !
- Tiba-tiba Tika mengalami kecelakaan dan terbaring di rumah sakit dan membutuhkan donor darah. Ternyata golongan darah Intan sama dengan Tika, Intan pun menyumbangkan darahnya.
Mama : Intan ! Mama minta maaf kalau selama ini Mama dan Tika sudah jahat sama kamu.
Intan : Mah…. Aku sudah memaafkan Mama dan Tika sejak dulu, karena aku menganggap Mama dan Tika sebagai Mamam dan Kakak kandung sendiri.
Mama : Terima kasih sayang ! Bi…Bi Fitri, aku dan Tika juga minta maaf sama Bibi karena selama ini sering memarahi Bi Fitri. Aku takut terjadi sesuatu pada diri Tika.
Bi Fitri : Bibi sudah memaafkan Nyonya dan Non Tika sebelumnya sekarang Nyonya berdo’a saja supaya Non Tika selamat.
- Tika pun mulai sadar dari masa kritisnya.
Tika : Mah… aku ada dimana ?
Mama : (Sambil menangis) Akhirnya kamu sadar juga, kamu ada di Rumahy Sakit. Berkat Intan kamu bias tertolong, Intan rela menyumbangkan darahnya untuk kamu ssyang.
- Akhirnya Tika pun meminta maaf kepada Intan
Tika : Intan !! maafkan aku karena selama ini aku selalu berbuat jahat sama kamu.
Inatan : Ya Tika ! Aku sudah memaafkan kamu (dan memeluk TIka)
Tika : Terima kasih adikku sayang.
Bi Fitri : Akhirnya Non Intan tidak dibenci mereka lagi. Dan Non Intan mau memaafkan mereka tanpa sedikitpun ada rasa dendam. Hati Non Intan bagaikan Intan permata yang sangat berharga.
- Kemudian datang Lita dan Alya
Lita : Bagaimana Tika keadaanmu ?
Tika : Alhamdulilah !
Alya : Kami bawakan buah untuk kamu (menaruhnya ke meja)
Mama : Oo… ya, kenalkan ini Intan adiknya Tika
Lita : (Sambil bertjabat tangan) Saya Lita dan ini asisten saya.
Alya : (Sambil berjabat tangan) Saya Alya. Tapi maaf sebelumnya bukankah ini pembantunya Bu Evi ?
Mama : Bukan Ini anak saya, adiknya Tika !
Bi Fitri : Maaf semuanya. Pasti yang dimaksud Mbak Alya itu saya !
Alya : Oo… maafkan saya, ternyata saya salah.
Intan : Tidak apa-apa mbak, senang berkenalan dengan anda
Bi Fitri : (Mememluk Intan) Non…. Bibi gahagia dan senang sekali nakhirnya tercipta kedamaian dikeluarga ini.
Intan : Ya… Bi ! Kita akan hidup dengan penuh damai, terima kasih ya tuhan telah mengabulkan do’aku.
- Akhirnya Tika pun sembuh dan boleh pulang dari Rumah Sakit
Mama : Sayang….. ! Besok kamu sudah boleh pulang
Tika : Benar mah…? Aku juga tidak mau lama-lama disini
- Keesokan harinya.
Mama : Ayo sayang ! kita pulang. Mama sudah merapikan pakaian kamu
Tika : Aiya mah ! O… ya memang Intan kemana ? tidak jemput aku pulnag
Mama : Intan dirumah ! Mama kok yang bilang sama INtan, tunggu dirumah saja.
- Mama dan Tika sampai dirumah.
Intan : (langsung memeluk Tika) Kak Tika… !! aku senang Kakak sudah pulang dari Rumah Sakit.
Tika : Kakak juga senang ! Gimana kabar kamu ?
Intan : Baik, kak Tika !
- Bi Fitri datang.
Bi Fitri : Non Tika ! Bagaimana keadaan Non…?/
Tika : Baik Bi… ! seperti yang Bibi lihat.
Intan : Bagaimana kalau besok, kita adakan pesta untuk merayakan kesembuhan kakak, setuju tidak ?
Mama : Ya sudah ! Mama setuju ! Yak an Tika.
Tika : Kalu Tika terserah Mama.
- Keesokan harinya pestapun dimulai.
Mama : Bagaimana Tika, kamu senang dengan pesta ini ?
Tika : Ya, Mah !
- Datanglah Lita dan Alya.
Lita : Tika… ! Terima ksih, kamu sudah mengundang kami
Alya : Oo…. Ya. Maaf Tika, kalau toiulet disebelah mana ?
Tika : Dari sini lurus ada disebelah kiri.
Mama : Silahkan nikmati pestanya.
Intan : Kak Tika, bagaimana kalau Kak Tika nyanyi buat kita semua
Lita : Ya Tika.
Tika : Oke…. ! Buat semuanya, aku persembahkan sebuah lagu.
Pestapun selesai dan Mereka pun hidup damai.