Pagi ini tak kuasa aku menahan rasa haru, rasa haru dan bahagia menjadi
satu, kebahagiaan yang begitu besar didalam dada membuat mata ini tak
kuasa membendung airnya untuk keluar, yah karena pagi ini aku telah
menjadi wali atas pernikahan adik perempuan semata wayangku Ningsih,
sedih bukan karena mulai saat ini Ningsih akan pergi meninggalkanku
untuk bersegera menjadi pendamping bagi suaminya, dan bahagia yang
kurasa bukan karena tanggung jawabku sebagai seorang kakak yang
menggantikan peran orang tua telah usai, melainkan haru bahagia ini
tercipta karena aku masih tidak dapat percaya dapat melihat adikku
berbalut gaun pengantin indah khas daerah sunda duduk disamping seorang
pemuda yang gagah yang juga berbalut busana pengantin yang saat ini
menggantikan tugasku untuk membimbingnya, aku bangga Ningsih terlihat
begitu bahagia, dan lembaran baru dalam hidup Ningsih dimulai hari ini,
setelah prosesi usai aku berlalu kebelakang, menghindarkan rona muka
yang sedih ditengah kebahagiaan adikku.